AnalisaKini.id: Safaruddin Dt. Bandaro Rajo, Pelayan Rakyat dari Zaman Baheula

Limapuluh Kota, AnalisaKini.id – Safaruddin Dt Bandaro Rajo meniti karir politiknya dari bawah. Mengabdi sejak zaman baheula, kini ia dipercaya menjadi anggota DPRD Sumbar.

Pernah menjadi kepala desa di Baruah Gunuang, Bukit Barisan, Limapuluh Kota, di 1982 hingga 1993 dan sejak kecil Safaruddin alias Datuak Safar terbiasa hidup susah.

“Pak Safaruddin, adalah tokoh politik Limapuluh Kota yang menginspirasi. Beliau muncul tidak instan, tapi penuh daya juang,” kata Ketua Harian DPD Partai Golkar Limapuluh Kota, Riko Febrianto, Senin (6/7/2020).

Di mata Riko, Datuak Safar bukan sekadar senior di Partai Golkar. Melainkan juga guru, sahabat dan saudara yang disegani. “Perjalanan hidup Datuak Safar, patut ditauladani kalangan milineal,” sebut Riko.

Safaruddin Datuak Bandaro Rajo, menjadi kepala desa saat gaji masih pas-pasan. Bahkan untuk makan saja susah.

Maklum, kala itu, belum ada Dana Desa, Anggaran Dana Desa atau segala jenis bantuan, SPPD dan tunjangan Walinagari seperti sekarang.

Kendaraan satu-satunya yang ia miliki, hanya sepeda usang. “Kalau mengurus administrasi penduduk, Datuak Safar mengayuh sepedanya ke Suliki (dulu Kantor Camat Bukit Barisan bergabung dengan Suliki,-red),” kenang Inyiak Immah, wanita tua di Baruah Gunuang.

Tidak jarang, saat berurusan ke kantor bupati (kini eks kantor bupati di Kota Payakumbuh,-red), Safaruddin harus pergi pagi pulang keesokan hari. “Kendaraan masih jarang, kalau sudah sore, tak ada angkutan pulang. Saya numpang tidur di kantor Golkar, dekat kantor pemadam kebakaran sekarang,” kenang Safaruddin Dt Bandaro Rajo.

Kendaraan masih jarang, kalau sudah sore, tak ada angkutan pulang. Saya numpang tidur di kantor Golkar, dekat kantor pemadam kebakaran sekarang.

Safaruddin Dt. Bandaro Rajo

Belasan tahun menjadi kepala desa, pada 1992 Safaruddin diutus Golkar menjadi anggota DPRD Limapuluh Kota hingga 1997.

Reformasi bergulir pada 1998 dan Datuak Safar terpilih kembali pada Pemilu 1999. Sejak  1999 hingga 2004, Safaruddin terpilih menjadi Wakil Ketua DPRD Limapuluh Kota. Namanya melambung ke sana ke mari.

Pada Pemilu 2004, Safaruddin memilih rehat sejenak dari kontestasi politik. Di 2009, dia kembali maju dan menjadi wakil ketua DPRD Limapuluh Kota, menggantikan Alis Marajo yang tahun 2010 terpilih sebagai Bupati.

Pada 2014-2019, Safaruddin kembali terpilih dengan hitungan suara yang banyak. Dia diamanahkan Partai Golkar yang ia ketuai  menjadi Ketua DPRD Limapuluh Kota.

Empat periode menjadi anggota dan pimpinan DPRD Limapuluh Kota, Datuak Safar terpilih menjadi anggota DPRD Sumbar pada 2019.

“Pengalamannya menjadi Kepala Desa, anggota, wakil dan Ketua DPRD, membuat Safaruddin matang,” jelas Syaiful Dt Majo Tagantuang, niniak mamak di Situjuah Limo Nagari.

Pengalamannya menjadi Kepala Desa, Anggota, Wakil dan Ketua DPRD, membuat Safaruddin matang.

Syaiful Dt Majo Tagantuang, niniak mamak di Situjuah Limo Nagari

Maju Pilkada

Kini, jelang Pilkada 2020, Safaruddin diminta banyak pihak, maju dalam perhelatan demokrasi lima tahunan sekali tersebut.

Safaruddin, digadang-gadang, akan diusung Partai Golkar menjadi calon Bupati Limapuluh Kota. Banyak juga harapan muncul, Safar maju menjadi Cawabup dan berpasangan dengan Irfendi Arbi atau Darman Sahladi.

“Insya Allah, dalam minggu ini, mandat dari DPP akan turun. Saya siap maju menjadi calon bupati, mohon doa dan dukungannya,” kata Safaruddin Dt Bandaro Rajo, Senin (6/7/2020)

Partai Golkar sendiri, memiliki 5 kursi di DPRD Limapuluh Kota. Untuk mengusung calon bupati, minimal harus ada 7 kursi. Berat kemungkinan, Golkar akan berkoalisi dengan PKS ataupun PDI Perjuangan PKB dan PAN.

“Komunikasi ke arah sana (koalisi), terus kita rawat. Trust (kepercayaan) antar partai dan pengurus ini yang perlu kita jaga,” jelas Safaruddin Datuak Bandaro Rajo.

Sumber: https://www.analisakini.id/2020/07/safarudin-dt-bandaro-rajo-pelayan.html

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai